Saat pertama kali mendengar tempat asalmu, yang terpikir olehku adalah "Ah, pantas saja. Ternyata dari sanalah kulit kecoklatan terbakar matahari itu berasal. Ah, pantas saja Ternyata dari sanalah logat unik pada setiap kata-katamu itu berasal Untuk kamu yang tanpa niatan, -bukan karena kemauanmu- terus membuatku tersenyum Ketika menatapmu dari jauh -karena hanya itu yang bisa gadis bodoh ini lakukan- Ketika mendengar suara maskulin mu Ketika memperhatikan setiap detail gesture kecilmu Kamu sudah berhasil membuatku tersenyum Untuk kamu yang tampan Yang selalu bersinar Yang selalu tersenyum riang Meski hanya beberapa saat, Aku tak pernah menyesal pernah bertemu denganmu Jika saja aku bertemu denganmu lebih cepat Jika saja seseorang itu tidak seistimewa itu untukmu Jika dan hanya jika Kamu melihatku dengan tatapan seperti saat kamu melihatnya Bahkan jika hanya seperempat dari tatapan tajam penuh kelembutan i...