Untukmu Yang Selalu Bersinar
Saat pertama kali mendengar tempat asalmu, yang terpikir olehku adalah
"Ah, pantas saja.
Ternyata dari sanalah kulit kecoklatan terbakar matahari itu berasal.
Ah, pantas saja
Ternyata dari sanalah logat unik pada setiap kata-katamu itu berasal
Untuk kamu yang tanpa niatan, -bukan karena kemauanmu-
terus membuatku tersenyum
Ketika menatapmu dari jauh -karena hanya itu yang bisa gadis bodoh ini lakukan-
Ketika mendengar suara maskulin mu
Ketika memperhatikan setiap detail gesture kecilmu
Kamu sudah berhasil membuatku tersenyum
Untuk kamu yang tampan
Yang selalu bersinar
Yang selalu tersenyum riang
Meski hanya beberapa saat,
Aku tak pernah menyesal pernah bertemu denganmu
Jika saja aku bertemu denganmu lebih cepat
Jika saja seseorang itu tidak seistimewa itu untukmu
Jika dan hanya jika
Kamu melihatku dengan tatapan seperti saat kamu melihatnya
Bahkan jika hanya seperempat dari tatapan tajam penuh kelembutan itu
Bolehkah aku berbangga hati
Sebagai orang yang mengagumi dalam diam
Sebagai orang yang merasakan cinta tak terbalas ini sendirian
Sebagai orang yang pernah menyebutmu dalam doaku
Ya,
Aku memang pernah
Pernah mencoba mencarimu dalam istikhorohku
Pernah menyebut namamu dalam hajatku
Namun mungkin bukan namamulah akhir pencarianku
Mungkin Tuhan sudah menulis nama lain
Namun sampai kapanpun, aku tidak akan melupakanmu
Sebagai seseorang yang pernah memiliki hati ini
meski hanya sesaat
Untuk kamu yang selalu bersinar,
Dari seorang yang pernah menjadi pengagum rahasiamu.
Komentar
Posting Komentar