How it feels when you fall in love?



Bagaimana rasanya jatuh cinta?
Ketika setiap momen sederhana yang kau jalani dengannya menjadi sangat berkesan.
Ketika ia memanggil namamu, ketika ia tersenyum padamu, atau pun hanya sekedar tatapan teduhnya yang tertuju padamu meski hanya sekilas.
Kau akan mengingat detailnya, setiap detik yang berlalu di setiap nafas yang kau hembus.
Dan seorang gadis tengah mengalaminya kini. Ia mencintai seseorang, mungkin.
Seseorang yang menatapnya dengan tatapan lembut yang menusuk. Seseorang yang mencarinya kapanpun ia butuh, seseorang yang lebih suka melindunginya dari belakang dan memandanginya dari jauh.
Seseorang yang menyimpan segala kesedihannya untuk dirinya sendiri.
Yang menyimpan kebahagiaan untuk dirinya sendiri.
Seseorang yang mungkin hanya malu untuk engekspresikan perasaannya. Isi hatinya.
Seseorang yang seolah membangun tembok penghalang dengan orang-orang di sekitarnya.
Gadis itu bahagia, bahkan meski ia tak bisa masuk dalam tembok itu, laki-laki tadi bersedia keluar dari temboknya hanya untuk sekedar melihatnya. Melihat gadis itu.
Gadis itu tertawa di depan teman-temannya, berpura-pura tak menyukai laki-laki itu sedikit pun, memperlakukannya sama seperti ia memperlakukan teman prianya yang lain. Bukannya ia tak mencoba mendekati seseorang yang tengah ia cintai. Ia hanya sedang menunggu, menunggu pria itu bertindak duluan. Apakah sebuah pernyataan, atau sentuhan secara batin lain yang ia ingin bisa dapatkan dari laki-laki itu.
Gadis itu dengan segala keegoisannya, hanya ingin menunggu.
Ia yang tak pernah ingin membebani teman-teman maupun orang di sekitarnya dengan kisah picisan konyol yang ia miliki. Ia dengan tak tahu dirinya selalu merasa pria yang ia cintai juga memiliki rasa yang sama dengannya.
Ia selalu berharap hati mereka telah saling memiliki mesti tanpa kata-kata. Tapi ia tak pernah mendapat kejelasan, hanya beberapa pertanda yang memiliki sangat kecil kemungkinan yang ditunjukkan oleh laki-laki itu kepada sang gadis.
Dan sialnya, setiap kali gadis itu menyerah, pertanda itu bertambah banyak dan kemudian berkurang secara signifikan ketika sang gadis mulai kembali memperjuangkan perasaannya.
Ia seperti diberi harapan yang mebuatnya melambung tinggi ke angkasa dan dijatuhkan langsung, tanpa pertanda, tanpa peringatan, dan tanpa sedikitpun pengaman maupun penahan agar ia tak terluka.
Gadis itu sudah terluka berkali-kali nyaris setiap saat. Tapi ia mengerti dengan pasti, setiap hal kecil yang dilakukan pria itu padanya seketika akan menyembuhkan rasa sakit luar biasa yang digoreskannya.
Mungkin gadis itu bodoh, ia menusuk ribuan jarum secara sengaja ke dalam hatinya yang memang sudah penuh oleh luka. Tapi ia tak sedikitpun menyesal. Ia percaya cinta itu selalu indah. Cinta tak berbalas sekalipun.
Gadis itu suka mengkhayalkan berbagai kemungkinan manis yang bisa terjadi antara dirinya dengan sang pujaan hati. Meski seringkali terasa menjijikan, ia bahagia dengan bagaimanapun bentuk hubungan mereka.
Walaupun pada kenyataannya pria itu hanya menganggap gadis itu setara dengan teman-teman prianya yang lain. Meski pada kenyataannya, pria itu bersikap baik pada teman-teman gadisnya yang lain. Bisakah ia merasa bahagia? Merasa bahagia meski tidak ada hal yang membahagiapun sekalipun.
Bisakah ia merasa bahagia meski hanya dengan alasan bahwa mereka saling mengenal. Cukupkah itu menjadi alasan?
Di satu titik, akhirnya ia menyadari bahwa ia adalah seorang pencemburu ulung yang terlalu pintar menyembunyikan perasaannya.
Dan pada titk yang sama, ia merasa teramat lelah. Haruskah ia berhenti sekarang?

Ketika kepercayaannya nyaris pudar sepenuhnya, ketika ia merasa menjauh adalah pilihan terbaik. Ketika itulah ia berpikir. Sudah saatnya berhenti dan melupakan.
Apapun yang ia putuskan setelah ini ia akan tetap tersenyum, karena ia tahu bagaimanapun ia telah menyesap manis dari jatuh cinta yang ia rasakan.

FIN


cr pic: google.com

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulzzang Girl List Name Part 2