Hangsang Saranghaeyo
Arsip Ff di kompi. daripada nganggur mending di post ajja...
Maaf ya, ni ff ku buat udah setahun lalu sebagai kado ultah buat dongsaengku tercinta Yohana, jadi mohon dimaafkan kalo bahasanya hancur, ceritanya geje dan masih banyak kekurangan lainnya.
Happy reading!! ^^ *bagi siapa aja yang mau baca, makasih!!*
Story starts::
Maaf ya, ni ff ku buat udah setahun lalu sebagai kado ultah buat dongsaengku tercinta Yohana, jadi mohon dimaafkan kalo bahasanya hancur, ceritanya geje dan masih banyak kekurangan lainnya.
Happy reading!! ^^ *bagi siapa aja yang mau baca, makasih!!*
Story starts::
Di pagi yang cerah ini, aku berjalan perlahan menuju kelasku. Aku berjalan dari halte bis depan sekolah. Oh ya, perkenalkan, namaku Yeon Hana. Biasa dipanggil Hana. Mungkin menurut orang korea itu adalah nama yang aneh karena itu angka. Tapi kata Ummaku, Hana dalam bahasa jepang artinya bunga. Yang memberiku nama itu adalah sahabat Ummaku yang lama tinggal di Jepang.
Aku bersekolah di Phurun High School. Sekarang aku kelas 2 SMA. Pagi ini, di kelas hanya ada beberapa anak yang sedang asik ngerumpi. Aku pun ikut ngerumpi bersama teman-temanku. Salah satu temanku yang bernama JiSun memulai obrolan. “eh, katanya di sekolah kita akan ada pertukaran pelajar dengan salah satu sekolah elit di Kanada, lho.” Kata-kata Jisun membuat aku mulai tertarik dengan obrolan ini. “aku juga dengar kabar itu dari anak-anak. Kira-kira siapa ya?” SiYeong menambahkan. Sayang sekali bel masukkan berbunyi. Sehingga aku belum tahu siapa yang akan bertukar dengan murid dari kanada.
Hufh, akhirnya sekolah hari ini selesai juga. Aku berjalan keluar kelas. Ternyata sahabatku sudah menunggu di luar kelas. Namanya Kyuhyun dia temanku sejak SD jadi kami sangat akrab. Lagi pula orang tua kami juga bersahabat. Kami memang biasa pulang sekolah bareng karena rumah kami dekat. Kyuhyun mengantarku pulang naik motornya. Sampai di depan rumahku, kyuhyun mengatakan sesuatu padaku. “apakah kau ada waktu sore ini?” tanya kyuhyun padaku. “ada. Memangnya kenapa?” tanyaku balik pada kyuhyun. “aku mau mengajakmu ke suatu tempat. Ku jemput jam 4 tepat. Jangan lupa ya! Aku pulang dulu. Annyeong!” kyuhyun pergi menuju rumahnya yang lebih jauh dari rumahku.
Aku sudah berteman dengan kyuhyun sejak kelas 2 SD. Orang tuanya adalah rekan bisnis orang tuaku. Jadi keluarganya sering mengunjungi rumahku. Ataupun keluargaku yang mengunjugi rumahnya. Kyuhyu punya kakak laki-laki bernama SiWon. Sekarang siwon kelas 3 SMA di sekolah yang sama dengan aku dan kyuhyun. Kyuhyun adalah anak pintar yang berprestasi dan sering menjuarai banyak lomba terutama olimpiade matematika. Kakak kyuhyun adalah ketua OSIS di sekolah. Mereka berdua juga punya bakat yang bagus dalam seni, terutama tarik suara.
Jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 3.55 dan aku pun sudah siap untuk pergi. Aku memakai kaos warna ungu dengan celana jins. Akhirnya Kyuhyun datang juga ia memakai kaos warna merah dengan luaran kemeja kotak-kotak dan celana jins. Dia mengendarai motor Yamaha Finonya. Dia memang selalu tepat waktu. Itulah yang kusuka dari dia. Dia tak pernah membuatku menunggu. Aku pun naik ke motor itu dan kyuhyun mengendari motornya dengan tenang. Akhirnya sampai juga di tempat yang di maksud Kyuhyun. Tempat itu adalah taman dekat danau buatan di tengah kota. Aku biasa mengajak Kyuhyun ke situ jika sedang bosan atau stress. Karena suasananya tenang dan banyak pohon di taman itu.
Kyuhyun memarkir motornya kemudian mengajakku menuju tempat yang biasa kami tuju bila kesini. Yaitu di bawah pohon yang paling besar di taman ini. Di dekat situ juga ada penjual es krim yang sudah kenal dengan kami karena terlalu sering ke sini. Seperti biasa sebelum duduk di bawah pohon aku dan kyuhyun membeli es krim dan membeli makanan ikan untuk di beri makan ke ikan yang ada di danau.
Aku menikmati sore ini. Kyuhyun terus memberi makan ikan-ikan yang bergerombolan berebutan makanan. Aku sudah menghabiskan 2 cone es krim dan kyuhyun menghabiskan 3 cone es krim. Sepertinya kyuhyun sudah bosan memberi makan ikan dan duduk disampingku. Tiba-tiba Kyuhyun memegang tanganku dan memandangku dengan kedua bola mata hitamya. Dia pun berbicar padaku. “Hana aku ingin mengungkapkan sesuatu padamu. Sudah lama aku memendam perasan ini dan kurasa sekarang saatnya. Hana saranghaeyo! Maukah kau menjadi pacarku?” kata-kata Kyuhyun itu mengagetkanku. Tanpa sadar aku melepas cengkraman tangannya. Aku tidak tahu apa yang harus ku jawab. Aku tak pernah berpikir untuk menyayangi kyuhyun lebih dari sahabat. Karena bagiku dia adalah sahabat terbaikku. “mianhaeyo. Tapi aku tak bisa menyayangimu lebih dari sahabat. Jeongmal mianhae.” Hanya itu yang bisa ku katakan padanya. Aku pun segera berlari pergi. Dan mencari taxi pulang.
Esoknya di sekolah, aku sangat canggung bila bertemu dengan kyuhyun. Meskipun kami tak sekelas tapi kelas kami bersebelahan. Aku berpikir semalaman. Bagaimana jjika karena aku menolaknya maka dia akan membenciku. Walau bagaimanapun di adalah sahabat terbaikku dan aku tak rela jika dia membenciku.
Seminggu telah berlalu sejak kejadian itu. Dan aku tak pernah menyapa kyuhyun. Bahkan tersenyum padanya juga tidak. Aku masih sangat canggung bila bertemu dengannya. Tapi mengapa perasaanku sangat tidak enak saat ku tau bahwa anak yang akan ikut program pertukaran pelajar ke Kanada adalah Kyuhyun. Dan dia akan berangkat minggu depan. Aku ingin minta maaf atas perlakuanku belakangan ini yang sering nyuekin dia. Tapi aku masih sedikit canggung bila bertemu dengannya. Entah mengapa belakangan ini rasanya sepi juga tak ada kyuhyun seperti ada yang kurang. Meskipun kyuhyun orangnya sedikit cuek tapi dia cowok baik.
Sering aku terpikir apakah aku juga mencintai kyuhyun seperti halnya dia mencintaiku. Karena aku sering merasa tidak suka jika melihat kyuhyun dengan cewek lain. Kyuhyun memang selalu dikelilingi oleh cewek-cewek. Karena wajahnya tampan, dia juga pintar dan suaranya bagus. Aku curhat kepada teman-teman sekelasku yang juga merangkap sebagai sahabatku plus teman curhatku. Aku menceritakan semua yang aku rasakan juga tentang kyuhyun. Mereka bilang sepertinya aku juga punya rasa pada kyuhyun. Dan menyarankan agar aku menerima kyuhyun sebagai pacarku.
Aku sudah berpikir semalaman untuk membulatkan tekadku untuk menerima kyuhyun. Aku ingin mengajaknya pergi ke taman itu lagi untuk menerimanya. 2 hari lagi dia akan pergi ke Kanada. Dan belakangan ini dia sibuk sekali mengurus kepergiannya itu. Jangankan untuk mengajaknya pergi ke taman. Mengajaknya bertemu sebentar saja sangat susah. Aku tak mau harus menunggu kepulangannya dari kanada. Karena itu 6 bulan lagi. Dia akan di Kanada selama 6 bulan. Aku harus mencari cara untuk menyatakan perasaanku padanya.
Tak terasa 2 hari tlah berlalu dan ini adalah hari kepergian Kyuhyun ke kanada. Aku bangun pagi-pagi untuk mempersiapkan diri. Sekitar pukul 10 aku naik bus menuju bandara. Kebetulan hari ini hari minggu jadi aku bisa mengantar kepergian kyuhyun. Pesawat kyuhyun berangkat pukul 11.30 jadi mungkin aku bisa berbicara padanya. Waw, jantungku berdetak kencang sekali seakan mau pecah. Tapi aku harus melakukannya. Kalau tidak, mungkin aku akan menyesal.
Sekitar pukul 10.30 aku pun sampai di bandara. Tanpa mau membuang waktu, aku pun segera berkeliaran di sekitar bandara untuk mencari kyuhyun. Tapi sialnya, sudah agak lama aku mencari tapi tak juga kulihat ujung bibir kyuhyun yang unik. Aku pun berinisiatif untuk mencari kyuhyun dengan cara memperlihatkan foto kyuhyun kepada orang-orang di sekitarku. Seperti sedang mencari orang hilang. Untung saja aku selalu membawa foto kyuhyun yang kusimpan di dompetku. Aku tak sabar bertemu dengan orang ini. Entah mengapa aku sangat takut. Seakan-akan aku tak akan bertemu dengannya lagi.
Akhirnya usahaku pun tak sia-sia. Aku menemukan kyuhyun sedang melamun sendirian. Dia berdiri sambil menghadap ke luar jendela dan melihat ke pesawat yang sedang terbang. Aku pun mendekat dan mengagetkannya. Kyuhyun yang kaget pun mengeluarkan teriakkan dengan falset yang tinggi. Membuat orang-orang di sekitar kami melihat ke kami. Aku punya waktu 5 menit untuk berbicara padanya. Kyuhyun melihatku sebentar. Tatapannya seakan melihat orang yang sudah ditunggunya dari tadi.
“kamu sudah nggak marah sama aku?” kata kyuhyun memulai pembicaraan. “memangnya kapan aku marah sama kamu?” tanyaku pura-pura polos. Wajah kyuhyun seperti kaget mendengar apa yang ku katakan . ” Terus, kenapa beberapa hari ini kamu cuek sekali padaku?” “apa itu mengganggumu?” “tentu saja! dasar bbabo!” “kau bilang aku apa? Aku tau kalau kamu itu pintar tapi jangan sombong donk!” “sudah, jangan marah! Aku hanya bercanda.” “oh ya, kenapa kau merasa terganggu?” “ka…ka… karena aku tak ada teman untuk bercerita.” “oh begitu. Hmm kyuhyun , aku mau ngomong something ma kamu.” “something? Apaan sih?” tanya kyuhyun penasaran. “e,,,e,,,e,,, saranghaeyo!” kataku memberanikan diri. “MWO? Aku tidak dengar. Tadi ada pesawat lewat jadi aku tidak dengar.” “mwo?” ‘oh s*** pesawat sialan.’ batinku “hei jangan melamun aku pergi dulu ya. Sepertinya pesawatku hampir berangkat. Jangan lupa kirim email ya!”
Aku melihat kepergian kyuhyun dengan perasaan campur aduk. Sedih, kesel, marah, dll. Pesawat busuk. Menghalangi orang jujur aja. Tapi sepertinya ada yang janggal. Tapi apa yach? Dari jauh kyuhyun melambaikan tangannya padaku. Wajahnya berseri-seri seperti baru aja dapet durian runtuh. Aku pun berjalan pulang. Kesel banget dech rasanya. S***, f***, d***, b****, dll. Rasanya ingin ngucapin semua umpatan. Tapi, nasi dah jadi bubur. Apa ya, yang janggal? Ah sudahlah lagipula kan bisa ngobrol lewat email. Untung saja udah maafan.
Saat berjalan keluar Bandara, tiba-tiba BRUKK. Seorang cowok menabrakku. Cowok itu memakai kacamata hitam dan memakai kaos oblong warna putih. Dia sedang ngemut permen lollipop. Dia juga membawa koper yang cukup besar. “mian, mianhae.” Kataku secepatnya. “oh no problem.” Kata orang itu dengan logat amerika yang tulen. Kurasa dia bukan orang korea. Karena bila orang korea berbahasa inggris akan terdengar aneh. Sedangkan cowok ini tidak. “oh sorry. Are you a tourist?” tanyaku memberanikan diri. Sekalian mengetes bahasa inggris yang selama ini kupelajari. “yes. I’m from Canada. Saya bisa berbahasa korea.” Kata cowok itu dalam bahasa korea yang terputus-putus dan dengan logat yang aneh. “oh ya, nama kamu siapa?” tanya orang itu lagi. “hana imnida. And you?” “henry imnida”. “oh ya maaf aku sedang terburu-buru.” Kata henry mengakhiri pembicaraan kami.
Hari ini hari senin. Desas-desusnya hari ini akan ada murid pertukaran pelajar dari kanada. Aku ingin tau siapa orang itu. Akhirnya bell masukkan berbunyi. Anak-anak yang tadinya ngerumpi ngomongin tentang suju pun bubar dan mempersiapkan keperluan untuk pelajaran pertama. Pelajaran pertama adalah kesenian. Yang digurui oleh Shin songsaenim. Saat pelajaran berlangsung. Kepala sekolah kami tercinta memasuki kelasku. Ada seseorang yang memakai topi berjalan di belakang Park songsaenim, kepala sekolahku. Orang itu kurasa adalah murid pertukaran pelajar. Tapi kayaknya pernah lihat dech. Ah sudahlah tidak usah dipikirkan.
Park senim mulai berbicara tentang pertukaran pelajar dan anak dibelakangnya itu. Dan anak yang memakai topi itu pun membuka topinya dan mulai memperkenalkan diri. “annyeong haseyo! Nan Henry imnida. Saya murid pertukaran pelajar dari kanada. Mohon bantuannya selama saya belajar disini!” oh ya, aku ingat. Dia adalah orang yang bertabrakkan denganku di airport. Wah ternyata sekarang dia sekelas denganku. Tapi berbeda dengan kemarin, bahasa koreanya lancer dengan logat yang biasa. Tidak seperti kemarin, bahasa koreanya hancur dengan logat yang aneh.
Istirahat pun tiba, anak-anak bergerombol mengelilingi Henry dan menanyakan berbagai pertanyaan. Mulai yang logis sampai yang nggak masuk akal. Tapi Henry menjawab pertanyaan itu dengan bercanda. Dan begitulah yang terjadi sampai masukkan dan istirahat kembali.
Pulang sekolah adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh hampir semua murid di sekolahku. Seperti biasa aku dan teman-teman berjalan menuju halte bus untuk menunggu bus pulang. Saat hampir sampai, tiba-tiba ada yang memanggil namaku. Akupun celingak-celinguk mencari siapa yang memanggilku itu. Dari jauh seorang cowok berlari ke arahku sambil melambai-lambai. Sepertinya itu Henry. “hosh,hosh, pulang bareng ya aku mau ngobrol bareng kamu.” Kata henry setelah sampai di depanku. “ya udah, ayo bisnya dah dateng tuh.” Kataku seramah mungkin pada teman baruku ini.
Di dalam bis, henry cerita banyak hal. mulai dari alasannya mengikuti program ini dan mendaftar lewat sebuah situs di internet. Ternyata kyuhyun juga mendaftar. Tapi, kenapa dia nggak pernah cerita. Henry ikut program ini karena ingin mencari seorang cewek teman masa kecilnya yang tinggal di Seoul. Nama anak itu Jungmin tapi henry tak tau nama marganya. Dulu henry pernah tinggal di Seoul saat masih kecil. Pantas saja bahasa koreanya lancer. Tapi saat di bandara dia belum menyesuaikan diri karena sudah lama nggak ke korea.
Sampai di rumah aku segera menyalakan komputerku dan mengirim email buat kyuhyun. Aku tak berani mengungkapkan perasaanku lewat email, karena aku ingin bilang saranghaeyo ke dia sambil menatap matanya. Selama sekitar 2 jam-an aku chatting sama kyuhyun. Dia menceritakantentang keadaan kanada padaku dan aku bercerita tentang anak baru dari kanada. Kami juga becanda dan ngomongin guru-guru yang ada di sekolahku.
Sebulan telah berlalu, semakin lama hubunganku dengan henry semakin dekat dan aku masih tetap berkomunikasi lewat email dengan kyuhyun. Henry masih semangat mencari teman masa kecilnya itu. Dan entah mengapa semenjak kyuhyun pergi ke kanada kakak kyuhyun yang bernama siwon jadi sering datang ke kelasku. Aku tidak tahu apa maksudnya datang ke kelasku, tapi biarlah asalkan dia senang.
Rencananya pulang sekolah nanti aku akan membantu henry mencari teman kecilnya. Kami berjalan menuju halte bis. Dan sialnya bis yang kami tumpangi sangat penuh sehingga aku berdiri sangat dekat dengan henry. Wah perasaanku jadi nggak enak. Kenapa jantungku deg-degan ya? Napas henry terasa di dahiku. Aku melirik ke atas dan melihat tatapan menerawang henry ke arah jandela.
Pertama kami menuju rumah keluarga jungmin yang dulu. Ternyata keluarganya sudah pindah dan tetangganya tak tahu pindahnya kemana. Setidaknya kami sekarng tahu bahwa nama marganya adalah Park. Karena tak mendapatkan hasil, kami pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki di sepanjang trotoar di pinggir jalanan kota seoul yang ramai. Setelah lama berjalan, kami pun mampir sebentar di sebuah restoran fast food di pinggir jalan. Kami mampir sambil makan sore. Juga sekalian berteduh dari hujan yang mulai datang dan membasahi bumi.
Aku sudah sampai rumah. Huh capek juga jalan seharian. Tadi aku sampai di rumah pukul 7 malam. Untung saja sebelumnya aku sudah izin dengan orangtuaku sehingga aku tak dapat ceramah dari kedua ortuku. Sampai di rumah, aku segera mandi dan pergi ke kamar. Asik juga mencari orang. Bisa ngerasain gimana susahnya kalau ikut termehek-mehek. Setelah cukup lama mengenal henry, aku jadi tahu sifat dan karakter anak itu. Dia baik, humoris, care, periang, dan pintar. Sejujurnya tipe seperti inilah yang ku suka. Berbeda dengan kyuhyun yang cuek, kadang dingin, trus kalao bercanda lebih sering garing daripada lucu. Tunggu, jangan sampai aku berpaling dari kyuhyun. Walau bagaimanapun kyuhyun adalah cinta pertamaku.
Saat bersiap-siap tidur tiba-tiba aku teringat dengan kyuhyun. Aku segera menyalakan computer dan saat buka facebook, ternyata kyuhyun lagi OL. Kami pun chatting dari jam 10 malam sampai jam 1 pagi. Lama juga, ya. Untung saja besok libur sehingga aku nggak papa tidur malam. Kyuhyun menceritakan pengalamannya selama di kanada. Dia juga bertemu dengan beberapa orang korea di kanada. Aku pun menceritakan pengalamanku hari ini mencari teman kecil henry. Entang kenapa saat aku bercerita tentang henry, dia menanggapi dengan membalas 1-2 patah kata saja sepert “ya”, “oh”, “baguslah”, dll. Kenapa ya?
Nggak terasa tinggal 2 bulan lagi kyuhyun pulang ke Korea. Ternyata waktu berjalan begitu cepat. Tapi pencarianku dengan henry juga belum membuahkan hasil. Mencari seorang cewek di lautan manusia di kota Seoul tidaklah mudah. Tapi karena pencarian ini aku dan henry semakin dekat. Tapi tidak lebih dari teman. Yah, aku kan punya kyuhyun dan dia punya jungmin. Kenapa ya, belakangan ini komunikasiku dengan kyuhyun menjadi tersendat-sendat. Dia nggak pernah lagi balas emailku. Juga nggak pernah OL lewat facebook. Aduh, aku jadi khawatir sama anak ini.
Malam ini aku nggak ada kerjaan. Lagipula besok libur. Sempet-sempet aku nyalain computer trus periksa email. Ternyata ada email dari kyuhyun. Seneng banget deh akhirnya dia bales emailku juga. Tapi bertapa kagetnya aku setelah membaca isi email itu.
“aku kecewa sama kamu. Kenapa kamu kasih aku harapan. Dasar pembohong.”
Email ini memang singkat. Tapi aku sakit hati apa maksudnya dia menulis seperti itu padaku. Apa salahku sampai-sampai dia bilang aku pembohong. Apa yang telah kulakukan padanya.
Akupun membalas email itu dengan perasaan campur aduk. Kesel, sedih, marah, nggak terima, dll. Tapi sayangnya aku bukan pesulap jadi nggak bisa baca pikiran orang ini. Apa yang dipikirin sama kyuuhyun ya. Kenapa jadi nggak jelas gini. Ini isi emailku:
“apa maksudmu dengan pembohong? Apa aku melakukan kesalahan padamu? jujur saja! Jangan bikin aku penasaran dengan isi emailmu yang nggak jelas.”
Semenjak itu, aku nggak pernah lagi berkomunikasi sama kyuhyun. Email terakhirnya itu adalah email misterius itu. Ada apa sih sama ni anak. Aku pun mencoba bertanya pada hyungnya yaitu siwon. Tapi aku nggak mau cerita soal email itu. Kata siwon, belakangan ini juga kyuhyun nggak berkomunikasi dengan keluarganya. Apa jangan-jangan sesuatu terjadi sama dia. Aku jadi takut.
Pulang sekolah ini rencananya aku mau ke rumah keluarga kyuhyun untuk bertanya keadaan kyuhyun. Terpaksa henry harus berusaha mencari Jungmin sendirian. Sampai di rumah keluarga kyuhyun, aku disambut hangat oleh keluarganya yang sudah cukub akrab dengan keluargaku. Setelah bertanya ini itu ternyata keluarganya juga sekarang nggak tahu keadaan kyuhyun. Aku jadi semakin takut. Rasanya aku ingin menyusulnya kesana untuk mengetahui keadaan kyuhyun.
setelah dari rumah keluarga kyuhyun, entah mengapa aku jadi nggak mood ngapa-ngapain. Pinginnya tidur terus. Keluargaku juga heran karena aku murung terus. Dipikiranku hanya ada kyuhyun. Aku takut kalau terjadi sesuatu padanya. Semalaman aku menangis karena firasatku nggak enak. Sama seperti waktu di bandara dulu. Firasatku mengatakan bahwa hari itu adalah pertemuan terakhirku dengan kyuhyun.
Di sekolah, teman-temanku juga heran dengan tingkahku. Aku yang biasanya periang jadi pemurung. Dan mereka pun mulai menanyakan keadaanku. Tapi aku hanya menjawab bahwa aku baik-baik saja. Sebenarnya aku ingin menceritakan semua pada teman-temanku. Tapi entah mengapa aku sedikit malu. Dan aku tak mau merepotkan teman-temanku. Dengan keadaanku sekarang. Biarlah kekhawatiran ini aku rasakan sendiri.
Bell pulang sekolah berbunyi. Aku dan beratus siswa-siswi di sekolahku berebut untuk segera keluar dari pintu kelas masing-masing. Aku berjaln pelan menuju halte. Hari ini aku ingin segera pulang dan tidur. Henry mengerti keadaanku dan melarangku untuk ikut dengannya melanjutkan pencarian. Saat sedang berjalan, tiba-tiba seseorang menyentuh bahuku. Aku kaget setengah mati dan berbalik untuk melihat siapa yang sudah berani mengagetkanku. Ternyata di belakangku ada seseorang yang benar-benar kukenal. Dia tersenyum kepadaku. Aku membalas senyumannya dengan senyum kecut.
“Ada apa? Siwon oppa?” kataku pada orang yang mengagetkanku. “tidak ada apa-apa aku hany ingin berbicara padamu.” Katanya sambil memperlihatkan senyum manisnya. “hari ini kuperhatikan kau murung terus. Pasti mengkhawatirkan dongsaengku.” “tebakanmu tepat. Aku kangen pada anak itu.” “kau bisa bermain sebentar pulang sekolah ini.” Kata siwon oppa tiba-tiba. “bermain apa?” tanyaku sok penasaran. “kau punya waktu untuk, yaah, sekedar jalan-jalan dan refreshing biar nggak mikirin kyuhyun terus.” Jelasnya. “ok lah kalo begitu. Q rasa aku ada waktu untuk main-main. Lagian masih siang. Jadi banyak waktu untuk jalan-jalan.” Kataku mengiyakan ajakannya. “ayo. Kita naik bis saja.”
Aku pun naik bis bersama siwon oppa. Kami bercanda selama di perjalanan. Aku tak tahu kami mau kemana dia bilang, dia ingin mengajakku ke suatu tempat. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 15 menit, kami pun sampai di daerah apgujung. Ternyata dia ingin mengajakku berbelanja. Mana aku nggak bawa uang lagi. Untung saja dia bawa duit. Dia bilang mau traktir aku.
Sesampai di tempat tujuan yaitu Hyundai department store. Kami makan siang di salah satu restoran langganan siwon oppa bila kesini. Kami makan sampai kenyang untuk mengisi energy sebelum berburu belanjaan. Siwon oppa yang membayar semua yang kami makan.
Setelah puas makan, aku segera pergi ke toko buku untuk mencari komik kesukaanku yaitu detektif conan. Dia juga mencari buku-buku sesukanya. Misiku hari ini adalah menghabiskan uang siwon oppa yang dengan sukarela mentraktirku. Aku membeli 5 komik dan siwon oppa yang membayarnya. Setelah itu kami pergi ke tempat belanja accessories untuk mencari pernak-pernik sekaligus menghabiskan duit siwon. Banyak juga yang kami beli hari ini.
Setelah beberapa jam berkeliling di mall, kami pun memutuskan untuk pulang karena kurasa uang siwon oppa juga dah habis. Salahnya sendiri mau traktir aku. Biar tau rasa dia. Inilah akibatnya menawarkan cewek yang lagi stress untuk berbelanja dan ditraktir. Kami sudah menghabiskan kira-kira 200000 won. Dan berkantong-kantong barang sudah ada di tangan. Aku melihat wajah siwon oppa seperti stress karena uangnya habis. Biarlah sekali-sekali orang kaya seperti dia merasakan kehabisan uang.
Sebelum pulang kami membeli eskrim. Karena uang siwon oppa sudah habis maka aku yang bayar eskrim dan bis pulang. Sambil makan eskrim, kami berjalan menuju halte bis terdekat. Selama menunggu bis kami bercanda gurau tentang apapun yang menurut kami asyik untuk diperbincangkan. Tak ada obrolan tentang kyuhyun karena kami sadar sekarang ini adalah wktunya refreshing dan nggak ada yang boleh bersedih karena memeikirkan seseorang yang kami berdua sayangi itu.
Di dalm bis kami pun terus bercanda sampai aku pun mencoba untuk berbicara sedikit serius dengan orang ini. “oppa gomaweo. Kamu sudah menghiburku hari ini. Aku jadi sedikit lega.” Kataku dengan mimic sedikit serius yang membuat siwon berhenti tertawa. “cheonmaneyo. aku juga sedih jika melihatmu murung terus. Kamu itu sudah kuanggap sebagai dongsaengku. Jadi kalau ada masalah jangan sungkan untuk bercerita.” Katanya sambil memperlihatkan senyum manisnya. “arayeo.” Kataku saat bis berhenti di halte bis dekat rumah kami.
Kami turun dan berjalan sebentar sampai di depan rumahku. “oppa, sekali lagi gomaweo.” Kataku sambiltersenyum manis. “arayeo. Ini sudah malam pulang sana mandi terus makan. Kau pasti lelah.” Kata siwon oppa sambil beranjak pergi dan melambaikan tangannya. Aku pun membalas lambaian tangannya. Entah mengapa aku merasa nyaman jika bersama siwon oppa. Karena aku merasa dilindungi. Dia orang yang sangat pengertian.
Sampai dirumah aku masuk kamarku dan menaruh semua belanjaanku di kasur. Sambil melepas lelah akupun mandi kemudian pergi ruang makan untuk makan malam bersama keluargaku. Aku pun menceritakan pengalamanku sepanjang hari ini kepada keluargaku. Mereka hanya tersenyum sambil sesekali tertawa mendengar ocehanku. Aku pun makan malam dengan lahap. Tenagaku memang sudah habis untuk belanja juga membawa pulang belanjaan yang banyak itu.
Sesudah makan malam akupun segera pergi ke kamarku untuk bersiap-siap tidur. Tiba-tiba terdengar bel rumahku berbunyi. Ummaku pergi ke depan untuk melihat tamu yang datang malam-malam. Aku tak memeperdulikannya dan segera masuk kamar untuk bersiap-siap tidur. Aku pun menghepaskan tubuhku yang sudah lelah ini di atas tempat tidur empukku. Saat aku mulai memejamkan mata, ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku.
Atas suruhan ummaku, aku keluar kamar untuk menemui tamu yang mengaku sebagai temanku. Aku berjalan menuju ruang tamu dengan langkah gontai karena kakiku pegal. Di sofaku ada seseorang yang kayaknya kenal. Dia duduk diam sambil memperhatikan lukisan gantung di dinding. Perlahan-lahan aku menghampiri orang itu. Sepertinya dia sadar akan kehadiranku dan menoleh ke arahku. “hana!” kata orang itu sembari menghampiriku. “henry, ada apa malam-malam begini?” tanyaku heran pada cowok yang kini sudah ada di depanku. “ada yang ingin ku katakan.” Katanya bersemangat. “duduklah!” kataku.
Henry menghempaskan tubuhnya di sofaku dan kemudian meminum minuman yang di sediakan oleh ummaku. “Ada kabar gembira. Akhirnya pencarian kita membuahkan hasil. Tadi siang aku mendapatkan alamat jungmin yang sekarang.” Katanya dengan senyum riangnya. “keuraeyo?” tanyaku ikut senang. “oh ya, dari mana kamu dapat alamat rumahku?” tanyaku penasaran. “aku bertanya pada teman-teman sekelas. Karena tak sabar memberi tahu mu jadi aku ke sini malam-malam. Mian hae. Oh ya besok kan hari minggu, jadi maukah kau pergi bersamaku ke rumahnya?” “kurasa aku tak bisa ikut.” Kataku yang membuat henry kaget. “waeyo?” tanyanya. “mianhae. Bukannya aku nggak mau ikut. Aku Cuma nggak mau ganggu. Kalian kan teman yang sudah lama nggak ketemu. Pasti banyak yang pingin dibicarain. Kalo aku ikut, nanti aku dikacangin lagi ama kalian berdua.” Jelasku pada henry yang muali mengerti. “keurae. Aratseo. Aku pulang dulu yah. Gomaweo. Anneyong!”
Aku kembali ke kamarku. Lega juga akhirnya yang dicari udah ketemu. Pasti henry seneng banget ketemu sama teman masa kecilnya. Aku pun memikirkan masa-masa kecilku dulu bersama kyuhyun. Saat kami tertawa bareng. Nangis bareng. Dll. Apa sekarang kyuhyun memebenciku karena alas an yang nggak jelas. Aku melihat jam dinding di kamarku. Sudah jam 9.30 p.m. dan kepalaku terasa sangat berat untuk terus bangun. Aku pun tertidur dengan lelapnya.
Hari ini hari minggu. Karena nggak ada kerjaan akupun iseng-iseng mambuka computer dan mengecek emailku. Ternyata ada email masuk. Aku membukanya ternyata itu dari kyuhyun. Pesan singkat namun sangat berarti. Ini isi email tersebut.
Mianhaeyo. Waktu itu aku salah paham. Tolong lupakan itu.
Dari Kyuhyun. Hangsang saranghaeyo.
Ternyata hanya salah paham. Aku lega sekarang masalahku dengan kyuhyun selesai juga. Minggu depan adalah hari kepulangan kyuhyun ke korea dan kepulangan henry ke kanada. Aku senang karena bisa bertemu kyuhyun lagi tapi juga sedih bila berpisah dengan henry. Untung saja henry smpat bertemu dengan jungmin sebelum pulang ke kanada. Aku senang karena kyuhyun menulis hangsang saranghaeyo di emailnya. Apakah dia tahu perasaanku yang sebenarnya padanya. Semenjak ada email itu pun komunikasiki dengannya menjadi lancar.
Aku semakin tak sabar bertemu dengan kyuhyun. Di sekolahku pun kadang-kadang aku nggak konsen belajar karena mikirin dia. Henry juga menjadi lebih riang dari biasanya. Dia terus- terusan menceritakan tentang jungmin padaku. Jungmin seumuran dengan ku dan kyuhyun. Dia sekolah di sekolah yang berbeda denganku dan kyuhyun tapi henry selalu menjemput jungmin di sekolahnya. Jadi belakangan ini aku pulang dengan teman-temanku yang lain bukan dengan henry. Akhirnya aku tau kenapa siwon oppa sering ke kelasku belakngan ini. Ternyata dia sedang PDKT dengan teman sekelasku yaitu Kim hyeoran. Semoga mereka cepat jadian.
Hari ini adalah hari yang kutunggu-tunggu yaitu hari kepulangan kyuhyun. Aku bersiap-siap ppergi. Menurut berita dari siwon oppa kyuhyun tiba di seoul kira-kira pukul 11.30. dan sekarang pukul 10.00. aku berangkat ke bandara numpang mobil keluarga kyuhyun yang juga ingin menyambut kepulangan kyuhyun. Siwon oppa mengendarai mobil berbeda. Sehingga aku bersama umma dan appa kyuhyun. Kami brcanda di perjalanan. Kurasa bakat nggak bisa ngelawak kyuhyun itu berasal dari keluarganya. Karena meski bercanda tapi candaan itu garing. Tapi karena nggak mau bikin mereka sakit hati. Aku pun memaksakan diri untuk tertawa.
Sampai di bandara aku bertemu dengan teman-teman sekelas kyuhyun juga walikelasnya. Mereka juga ingin menyambut kepulangan kyuhyun. Karena cukup banyak teman-teman seke;as kyuhyun yang kukenal, akupun mengobrol dengan mereka. Cukup lama kami mengobrol sampai-sampai nggak terasa pesawat kyuhyun udah sampai. Dari jendela di bandara, aku melihat orang-orang yang keluar dari pesawat. Dan seorang cowok keluar dari pintu pesawat tersebut. Tanpa berpikir panjang akupun tau kalo dialah orang yang kutunggu-tunggu.
Kyuhyun keluar dari pintu kepulangan. Dia membawa kereta dorong yang berisi koper-koper dan beberapa tas. Setelah melihat kami diapun menghampiri kami dengan sedikit berlari. Paertama-tama dia melepas rindu dengan kedua ortunya. Lau dengan hyungnya tersayang yang datang bersama hyeoran. Setelah itu dengan teman-teman sekelasnya plus wali kelasnya. Dan terakhir dia berjalan menghampiriku. Dia memandangiku sebentar kemudian tersenyum. Lalu dia melakukan hal yang nggak terpikir olehku. Kyuhyun memelukku. Jantungku berdebar begitu kencang. Kurasa kyuhyun sadar kalo aku deg-degan jadi dia melepaskan pelukannya dan tersenyum lagi.
“aku pulang!” katanya padaku. Dia tersenyum lagi. Aku memperhatikan orang-orang disekitarku. Mereka memperhatikan aku dan kyuhyun. Walaupun aku tidak melihatnya, tapi kurasa wajahku kini bener-bener merah. Aku melihat sepasang couple yang lagi berbicara di kejauhan. Aku mengenal cowoknya. Tapi ceweknya sepertinya aku nggak kenal. Cowok itu adalah henry. Dan menurut perkiraanku cewek itu adalah teman masa kecil henry. Yaitu jungmin.
“kyuhyun-ssi. Otoseyo?” tanyaku sedikit perhatian. “mugohaeyo. Hm, apakah yang disana itu henry?” tanya kyuhyun sambil menunjuk henry. “ne.” “kalo begitu antarkan aku kesana.” Kyuhyun menarik tanganku menuju henry. Jarak kami dengan henry tinggal 2 meter. Rupanya couple ini sedang membicaraka sesuatu. Akua dan kyuhyun tak mau mengganggu mereka jadi kami tak mendekat lebih dari ini.
“jungmin, aku pasti akan merindukanmu. Baik-baik ya di sini. Setelah lulus SMA aku akan kuliah di seoul. Jadi tunggu aku ya. Selama aku di kanada kau harus baik-baik saja.” Kata henry dengan nada yang lembut. “arayeo. Kamu juga baik-baiklah disana. Aku juga pasti akan merindukanmu.” Kata jungmin. “jungmin, saranghaeyo. Meskipun kita jauh nantinya. Tapi aku akan trus menyayangimu.” Henry sepertinya sangat serius. “hangsang saranghaeyo, henry. Aku akan menunggumu.” Kemudian henry memeluk jungmin. Aku dan kyuhyun yang melihat kejadian itu segera pergi agar nggak ganggu 2 sejoli yang lagi jatuh cinta itu.
Kami berjalan kearah keluarga kyuhyun yang sedang berbincang-bincang dengan wali kelas. Kyuhyun tiba-tiba berbisik sesuatu pada appanya. Appanya hanya manggut-manggut mengerti. Lalu appa kyuhyun mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Yaitu kunci mobil. Aku nggak tau apa yang mau dilakuin ama anak satu ini. Sampai minjem mobil Appanya. Tapi bisa juga dia menawarkan untuk menyetir pulang.
“gomaweo Appa. Aku akan pulang cepat.” kata kyuhyun pada Appanya. “baik-baiklah pada hana. Jangan berbuat yang macam-macam.!” Kata Appa kyuhyun sambil melirik ke arahku. “Apa maksudnya?” tanyaku heran. “Aku mau mengajakmu jalan sebentar.” Kata kyuhyun padaku. “dengan mobil Appamu?” “ne. kau maukan?” “tapi nanti orangtuamu pulang naik apa? Aku tidak mau kalo pakai mobil appamu. Lebih baik naik bis.” Ujarku sambil merebut kunci itu dari tangan kyuhyun dan memberikannya pada Appa kyuhyun. “biar kalian naik mobilku saja.” Kata siwon oppa yang ikutan mendengarkan obrolan kami. “lagipula aku bisa naik bis bersama Hyeoran. Kau mau naik bis kan, hyeoran?” tanya siwon oppa pada hyeoran yang dari tadi disampingnya. “nggak masalah. Kurasa naik bis lebih asyik. Lagipula tempat itu nggak jauh dari sini.” Timpal hyeoran. “hm, kyuhyun pulanglah sebelum makn malam. Ajak juga hana makan malam di rumah kita. Kau maukan hana?” tanya Umma kyuhyun padaku. “ne, kamsahamnida. Ajjuma.” kataku sopan pada Umma kyuhyun.
Akhirnya kami memutuskan naik mobil siwon. Tapi pertama-tama kami mengantar siwon dan hyeoran ke tempat tujuan mereka. Kyuhyun menitipkan barang-barangnya ke orang tuanya. Sebelum pergi kami juga berpamitan dengan henry. Kami juga berkenalan dengan Jungmin. Dia cewek yang baik. Kurasa henry pantas mendapatkannya. Neskipun imagenya berbeda. Henry yang baby face dengan Jungmin yang terlihat dewasa. Tapi mereka berdua adalah pasangan yang cocok.
Ternyata siwon oppa dan hyeoran pergi ke restoran Babtol. Mereka segera turun dan kyuhyun memutar arah. Kami sedikit-sedikit bercanda sambil menceritakan tentang kami berdua saat kyuhyun di kanada. Memang perasaaku sudah tenang sekarang karena sudah bertemu dengan kyuhyun dalam keadaan sehat walafiat. Tapi aku masih memikirkan sesuatu yang ganjal saat kepergian kyuhyun ke Kanada dulu.
Aku menutup mataku dengan saputangan karena di suruh kyuhyun. Tak lama kemudian, kyuhyun menghentikan mobil. Dia menyuruh ku keluar dalam keadaan mata masih tertututp. Dia menuntunku ke suatu tempat yang aku tidak tau dimana itu. Tapi dari suasananya kurasa aku mengenal tempat ini. Bahakn mungkin ini adalah tempat yang sangat kukenal.
“Buka matamu!” perintah kyuhyun. Dengan tidak sabar aku membuka mataku dan pemandangan yang kulihat adalah pamandangan yang sangat kukenal. Ini adalah taman dekat danau temapat ku dan kyuhyun biasa kesini kalau lagi stress. Sperti biasa kami segera menuju tempat biasa. Yaitu dibawah pohon yang paling besar di taman ini. Dan seperti biasa juga kami membeli eskrim. Setelah mendapat eskrim kesukaan kami masing-masing, kami duduk di bawahpohon itu sambil melihat pemandangan danau buatan yang menyambung aliran sungai han.
Pantulan warna mentari senja mempercantik pemandangan di danau. Dan semilir angin menyejukkan badan. Meskipun agak dingin tapi udaranya sungguh segar. Angin yang semakin kencang membuatku semakin kedinginan. Lagipula hari ini aku hanya memakai kaos oblong dengan celana ¾. Kurasa kyuhyun sadar kalau aku kedinginan. Dia memakaikan jaketnya padaku. Sekarang terasa lebih hangat. Apalagi melihat senyum kyuhyun yang membuat hatiku semakin tentram. Senyum itu, wajah itu, mata itu, aku rindu semuanya yang ada padanya.
Aku terus memikirkan sesuatu yang janggal saat kepergian kyuhyun. Tapi semakin lama kupikirkan semakin pusing kepalaku. Akhirnya aku memutuskan untuk menanyakan itu pada kyuhyun. “Kyuhyun-ssi. Aku mau tanya. Waktu kamu berangkat ke kanada dulu kenapa ya, koq aku ngerasa ada yang janggal.” Karena mendengar kata-kataku itu, kyuhyun bukannya menjawab malah menatapku heran. “Apa ya? Aku nggak tau. …. Oh ya mungkin kamu merasa janggal karena saat aku pergi nggak ada keluargaku di dekatku.” Katanya merasa benar. “kalau itu sih, karena mereka sedang membeli sesuatu. Tapi sampai pesawatku datang mereka belum juga nongol.” Kyuhyun menambahkan. “iya juga sih, tapi kayaknya bukan itu dech. Malahan aku sama sekali nggak terpikir soal itu.” Kataku.
Beberapa saat kemudian ada pesawat terbang yang lewat dilangit. Aku jadi ingat sesuatau. Kurasa yang janggal itu adalah…. “Kyuhyun-ssi, kurasa sekarang aku tau apa yang janggal.” Kata-kata itu membuat kyuhyun seperti penasaran. “Apaan?” tanyanya. “waktu aku bilang something ke kamu waktu itu. Kamu bilang kamu nggak dengar karena ada pesawat lewat. Seharusnya karena kamu nggak dengar kamu jadi penasaran. Tapi waktu itu kamu santai seakan-akan tau semuanya.” Ucapku. “yah mungkin karena waktu itu aku lagi mikirin pesawatku jadi nggak kapikiran soal itu.” Bela kyuhyun pada dirinya sendiri. “bohong! Aku itu dah kenal kamu dah lama. Jadi aku tau sifat kamu sebenarnya. Hal-hal seperti itu pasti bikin kamu penasaran. Dan kamu kalau udah penasran pasti kayak wartawan tanya ini itu. Sedangkan waktu itu, kamu nggak nanya apa-apa. Bahkan waktu chatting pun kamu nggak ada nyinggung soal itu.” Wajah kyuhyun memerah karena kata-kataku. Kurasa dia malu karena kebohongannya kebongkar.
“okok. Aku nyerah. Waktu itu aku memeng dengar kata-katamu.” Kyuhyun mengakui perbuatannya. “terus, kenapa kamu nggak juju raja sama aku.” Tanyaku penasaran. “karena aku ingin liat dulu. Kamu itu sungguh-sungguh atau enggak. Trus aku minta maaf ya waktu itu kirim email nggak jelas ke kamu. Karena Siwon hyung cerita. Sepertinya kamu deket sama anak dari kanada itu. Aku jadi cemburu dan aku kecewa sama kamu. Sampai-sampai aku memutuskan hubungan dengan keluargaku. karena aku nggak mau berkomuinikasi sama kamu untuk sementara waktu. Suatu saat waktu aku lagi OL malam-malam, ternyata hyungku juga lagi OL trus dia paksa aku cerita kenapa aku jadi gini. Aku certain semua dan dia jelasin kalo kamu tuh Cuma sahabatan sama henry. Nggak lebih. Mianhaeyo.” Cerita kyuhyun panjang lebar. Aku mengerti dan memaafkannya.
Tiba-tiba kyuhyun menggenggam tanganku. “apa kata-katamu saat di bandara itu serius?” tanya kyuhyun. “Ne.” jawabku singkat tapi pasti. Kemudian kyuhyun memelukku dan membisikkan sesuatu di telingaku. “saranghaeyo, hana. Jeongmal saranghaeyo.” Katanya. Jantungku berdetak keras. “kyuhyun, hangsang saranghaeyo.” Ucapku saat kyuhyun melepas pelukannya. Dia tersenyum. Senyuman termanis yang pernah kulihat darinya.
Aku memandangi bola mata hitamnya yang teduh. Dia juga membalas menatapku. Tiba-tiba Kyuhyun mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga akhirnya bibir kami berdua bersentuhan. Ciuman pertama dari cinta pertama. Setelah sekitar 13 detik, kyuhyun melepaskan ciumannya dan kembali menatapku sambil tersenyum. Aku hanya memegangi bibirku yang kini sudah tidak perawan lagi. Aku nggak bisa membayangkan apa yang baru saja terjadi. Setelah kejdian itu kami hanya diam sambil memandangi matahari senja yang mulai tertidur. Dan tergantikan oleh bulan yang baru saja turun dari tempat tidurnya. Matahari dan bulan bergantian menjaga cintaku dan kyuhyun agar tak lekang oleh waktu.
The End ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Komentar
Posting Komentar