Would You Be My Girl??
Okeh, Ni FF pertama saya! maaf kalo aneh bin gaje. Udah itu pendek pula!!! wakakak
Happy Reading!! ^^
Story Starts::
Happy Reading!! ^^
Story Starts::
Perkenalkan, nama lengkapku Kim Tan Hee, aku biasa dipanggil Tan Hee atau Tan saja. Aku sekarang kelas 2 SMA di sekolah NUHL PARAN High School. Aku punya kakak laki-laki yang bernama Kim Jong Woon tapi biasa dipanggil Ye Sung. Menurutku sifatnya agak aneh. Mungkin karena sifatnya itu sampai sekarang ia belum punya pacar. Padahal wajahnya cakep n’ imut-imut gitu. Dia sedang kuliah di Busan, tapi sekarang di sadang libur. Jadi pulang ke Seoul.
Di sekolahku aku termasuk dalam deretan murid teladan. Karena nilai-nilaiku yang cukup tinggi dan juga karena aku tak pernah membuat onar di sekolah. Aku punya sahabat-sahabat yang selalu ada di dekatku yaitu Mi Young, jisun, hyeonkis , Jae Hyeon, Hana, So Hee, Si Yeong, dll. Tapi entah mengapa sekarang hubungan kami semakin jauh. Mungkin karena mereka sudah punya pacar. Jisun dengan anak kelas sebelah, Kibum. Hyeonkis dengan kakak kelas, Leeteuk. Jae Hyeon dengan preman sekolah, donghae. Hana dengan ketua klub music sekolah, henry. So Hee dengan anak osis, sungmin. Dan SiYeong dengan kapten tim basket, Hangeng. Sedangkan aku dan Mi Yeong belum punya pacar. Selain punya sahabat, aku juga punya musuh. lebih tepatnya saingan. Saingan ku itu anak cowok yang sekelas dengan ku. Namanya kyuhyun.
Aku tidak tahu mengapa, tapi dari kalas 1 SMA, aku dan Kyuhyun selalu sekelas. Apa ini nasib atau takdir? Hanya tuhan yang tahu. Di kelas, kami selalu saingan. Mulai dari pelajaran yang paling susah sampai pelajaran yang gampang. Dan kami suka saingan pada saat pelajaran kesenian terutama dalam hal menyanyi. Teman-teman sekelas sering bilang bahwa suaraku itu adalah suara kyuhyun versi cewek. Meski kesal mendengarnya, tapi entah mengapa aku sedikit bangga.
Suatu pagi aku sampai di sekolah dengan perasaan malas, karena hari ini ada pelajaran biologi untuk meneliti sel tumbuhan dan aku satu kelompok dengan Kyu Hyun. Aku ingin bertukar kelompok tapi guruku melarangnya. Pelajaran pertama pun dimulai ini adalah pelajaran MTK pelajaran kesukaan Kyu Hyun dan hari ini ulangan. Aku harus mendapat nilai lebih tinggi dai pada Kyu Hyun. Karena aku dan Kyu Hyun taruhan nilai ulangan MTK.
Aku jadi ingat kejadian kemaren. Saat istirahat aku sedang di kelas untuk mencatat catatan geografi dan Kyu Hyun menghapiriku.
“Daripada kau mencatat itu bukankah lebih baik kamu belajar saja untuk ulangan MTK besok?” “Apa urusanmu?” “Tidak ada, aku hanya merasa nilaiku selalu lebih tinggi daripada nilaimu, jadi supaya nilaimu lebih tinggi dari nilaiku kau harus belajar.” “Sombong sekali, dengar ya! nilai ulanganku besok nggak akan lebih rendah darimu.” “Oh ya, mau taruhan?” “Ok, apa taruhannya?” “Yang kalah harus melakukan apa yang disuruh yang menang. Deal?” “Deal. Tapi kalau nilainya sama?” “Taruhan selesai sampai disitu tanpa ada pemenang.” “Ok.” Itu adalah pertama kali aku mengobrol panjang lebar dengan Kyu Hyun. Dan hari ini aku harus berusaha agar mendapat nilai lebih tinggi darinya. Kyu Hyun memang pintar dalam pelajaran MTK. Dia juara ke tiga dalam Olimpiade Matematika se-Korea Selatan. Tapi aku nggak peduli dengan prestasinya itu. Aku pasti bisa mendapat nilai lebih dari dia.
Ulangan pun dimulai dan aku merasa lancar mengerjakan soal-soal yang tertera di lembar soal. Setelah ulangan selesai, Kyu Hyun segera menghampiriku. Anak-anak di kelas merasa heran karena tidak seperti biasa Kyu Hyun seperti itu. “ hai kutu buku! Bagaimana ulangan tadi? Apa kau bisa mengerjakannya?” Kyuhyun memang selalu memanggilku kutu buku. Aku tak tahu alasannya. Padahal aku tidak terlalu sering membaca.
“terima kasih atas perhatianmu, kyuhyun! Tapi ulangan kali ini aku pasti akan lebih baik darimu!”
“ha..ha..ha…. kau harus ingat taruhan kita! Aku pergi dulu. dadah….”
Bel pulangan berbunyi, aku pulang bersama sahabatku MiYoung.
“ ehm,,, TanHee boleh tidak hari ini aku ke rumahmu? Aku ingin tanya pelajaran fisika tadi.”
“boleh” dan kami pun pergi ke rumahku. Di rumah, hanya ada Yesung oppa. Dia sedang libur kuliah. Dan orang tuaku sedang bekerja. Yesung oppa terlihat keluar dari dapur dan berpapasan dengan kami. “tanhee kau sudah pulang?” “iya oppa” “siapa dia” “ oh! Ini temanku MiYoung. Hari ini kami mau belajar bersama.” “oh MiYoung,,, belajar yang rajin ya!” kata oppaku sambil mengacak-acak rambut MiYoung yang dari tadi hanya diam.
Di kamar, “OMO, apa itu betul-betul Yesung oppa? Rasanya dia berubah, bertambah imut.” Kata MiYoung seperti terpana. “wah, sepertinya ada yang jatuh cinta nih,” hari itupun kami lalui dengan belajar sambil bersenda gurau berdua.
Esoknya, hasil ulangan MTK kemarin sudah keluar dan hasilnya nilaiku dan kyuhyun sama. 100. Dan tak ada pemenang di taruhan ini. Padahal aku berharap aku bisa menang. Meskipun aku tidak tahu apa yang akan kupinta. Bel istirahat berbunyi aku istirahat bersama teman-temanku. Lagi-lagi MiYoung mengoceh tentang yesung oppa yang membuatku semakin curiga padanya. Dia pun meminta nomor hp oppaku itu. Dia juga semakin sering ke rumahku. Mungkin ini adalah kesempatan buatnya untuk mendapat pacar. Lagipula MiYoung adalah orang baik yang bisa menerima sifat aneh oppaku itu apa adanya. Setiap aku bercerita tentang sifat aneh yesung oppa, dia selalu membela oppaku. Mereka pun mulai akrab dan sering mengobrol. Tapi jika MiYoung benar-benar akan jadian dengan oppa, berarti hanya aku sendiri diantara teman-temanku yang belum punya pacar.
Hari ini saat pulang sekolah aku hanya sendiri. Karena suatu hal MiYoung tak bisa pulang denganku. Dengan lemas, aku berjalan pulang. Tapi, tiba-tiba di tengah jalan ada kendaraan yang meng-klakson ku dari belakang. Aku segera berjalan ke tepi jalan, tapi tetap saja masih di klakson. Aku melihat ke belakang ku dan ternyata orang yang dari tadi membunyikan klakson itu adalah musuh bebuyutanku yaitu Kyuhyun. Dia menaiki skutermatic ber-merk Yamaha Fino warna hitam.
“ yaaa,,,, kutu buku apakah kau tau alamat ini?” Tanya kyuhyun yang sudah memberhentikan motornya itu di depanku sambil menyerahkan selembar kertas yang berisi alamat. Aku mengambil kertas itu. Tapi aku tak memperhatikan alamat yang tertera di kertas itu. Pikiranku masih melayang pada yesung oppa dan MiYoung. Lalu, kyuhyun mengagetkanku yang membuat aku sadar dan akhirnya mulai memperhatikan kertas itu. Aku tau alamat itu. Berbeda 3 rumah dari rumahku.
“kurasa kamu harus berjalan lurus saja. Dan nanti kamu bisa tanya pada orang di dekat sana.” kataku masih tak bersemangat.
“ EHM,,, sebenarnya rumahmu itu dimana, kutu buku?” tanya kyuhyun membuyarkan lamunanku tentang teman-temanku yang sudah punya pacar. “Apa kamu bisa mengantarku ke rumah pamanku ini?” kata kyuhyun dengan sedikit memaksa. “hah?, tidak bisa. Pergi saja sendiri! Aku malas bertemu lama-lama denganmu.” Kataku pada kyuhyun dengan nada sedikit kasar. “ayo naik! bukankah rumahmu dekat dengan rumah pamanku?” “sudah kubilang , aku tidak mau.” Tapi kyuhyun memaksaku dan menarikku duduk di motornya. Ya sudahlah mau apa lagi. Hari itupun aku terpaksa pulang diantar kyuhyun yang juga mau pergi ke rumah pamannya yang tinggal di dekat rumahku.
Sesampai di depan rumahku, aku turun dan langit yang dari tadi mendung akhirnya menumpahkan air hujan yang deras. Kyuhyun pun segera melanjutkan perjalanan menuju rumah pamannya. Aku pun segera masuk ke rumahku untuk menghindari hujan deras ini. Mungkin sekarang kyuhyun sudah sampai di rumah pamannya. Dirumah tidak ada siapa-siapa. Cuma aku sendiri. Yesung oppa mungkin sedang pergi bersama teman-temannya.
Karena tidak ada kerjaan, akhirnya aku main PS milik oppaku yang ditaruh di ruang tamu. Saat sedang asyik-asyik main, tiba-tiba bel rumahku berbunyi. Mungkin itu oppaku. Tapi, tak seperti biasanya dia memencet bel jika akan masuk rumah. Biasanya dia langsung masuk. Bel terus berbunyi. Kurasa ini bukan oppaku. Aku pun membuka pintu depan dan kulihat seseorang membelakangiku. Dia basah dan memakai seragam sekolahku. Akhirnya orang itu berbalik saat dia sadar bahwa pintu telah terbuka. Orang yang berdiri disana adalah kyuhyun. Wajahnya pucat, sepertinya dia kedinginan.
“Boleh aku masuk? Disini dingin sekali.” Kata kyuhyun dengan gemetar. Belum kujawab dia langsung nyelonong masuk ke rumahku. Dia berjalan menuju sofa di ruang tamuku. Aku pun menarik tangannya untuk tidak duduk di sofa itu. “hei, nanti sofaku basah. Sana masuk kamar mandi!” kataku sambil menarik kyuhyun ke kamar mandi. Ia pun masuk kamar mandi. Aku merasa kasihan melihat kyuhyun gemetar kedinginan. Akupun mengambil handuk yang baru dicuci kepadanya. Aku mengambil baju oppaku mengganti seragam kyuhyun yang basah. Huh dasar merepotkan.
Aku duduk di ruang tamuku sambil bermain PS. Kyuhyun yang baru keluar dari kamar mandi dengan baju oppaku langsung duduk di sebelahku dan mengambil stik PS yang kupegang.
“ Hei apa-apaan ini. Aku sedang main. Kenapa kau merebutnya.” teriakku di telingan kyuhyun.
“pinjam sebentar.” Ucap kyuhyun singkat tanpa menoleh dari layar televisi. kyuhyun memang terkenal suka game. Tiba-tiba pintu depan terbuka. Dan oppaku masuk. Betapa kagetnya dia melihat aku dirumah dengan seorang laki-laki yang memakai bajunya. “oppa, jangan salah paham dulu! Dia temanku. Keponakannya paman cho, tetangga kita. Saat dia mau ke rumah pamannya, ternyata pamannya sedang keluar kota. Dan dia kehujanan.” Aku tak berani melihat oppaku. Dari tadi aku hanya menunduk. Tapi, akhirnnya aku memberanikan diri untuk melihat oppaku yang ternyata sudah tidak ada didepanku lagi. Kulihat ia sedang mengobrol dengan kyuhyun yang seperti sudah akrab.
Setelah kyuhyun pulang, akupun memberanikan diri untuk bertanya pada oppaku. Ternyta kyuhyun adalah adik sahabat oppaku yang bernama cho Ahra. Dan mereka sudah lama kenal. Saat oppaku menceritakan itu entah mengapa tatapan matanya sedih seakan mengingat kenagan masa lalu yang pahit.
Esoknya, kyuhyun datang lagi kerumahku untuk menemui oppaku sekaligus mau mengembalikan baju oppaku yang dia pinjam. Aku tak mau keluar kamar untuk melihat wajah kyuhyun. Hari ini libur akhir pekan, tapi aku tak ada kerjaan. Appa dan ummaku libur kerja, tapi mereka sedang ke luar kota untuk menghadiri sebuah seminar sekarang ini dan baru pulang besok pagi.
Tok,, tok,, tok,,, ada yang mengetuk pintu kamarku. Ternyata oppaku. Dia berdandan rapi tapi santai pagi ini. Kurasa dia mau pergi jalan. Disampingnya ada kyuhyun yang berdiri sambil melihat sekeliling kamarku. Yesung oppa yang dari tadi hanya diam, akhirnya berbicara. “kamu mau ikut aku pergi?” tanya oppaku sambil menunjukkan kunci motor Yamaha finonya. “kemana?” tanyaku. “taman hiburan.” ‘Aku mau, aku mau’ ucapku dalam hati. aku sangat suka pergi ke taman hiburan. “aku mau. Tapi apakah pergi dengan orang itu?” kataku setengah berbisik sambil menunjuk kyuhyun. “iya,,” “apa? Kenapa orang seperti itu diajak?”. “dia punya tiket 4 gratis masuk taman hiburan. Sebenarnya itu untuk keluarganya, tapi keluarganya sedang sibuk. Jadi, dia mengajak kita. Jarang-jarang kan kita kita dapat tiket gratis.” “oh,,, aratseo,,,aratseo,,,, tapi tadi kau bilang 4 tiket gratis. Sedangkan kita hanya bertiga. Boleh aku ajak MiYoung? Agar aku tidak perempuan sendiri.” “boleh. yasudah cepat!” aku pun menghubungi MiYoung yang sangat senang karena diajak. Awalnya dia menolak, tapi begitu mendengar bahwa oppaku juga ikut dia sangat bersemangat.
Setengah jam kemudian kami sudah diperjalanan menuju taman hiburan. Aku terpaksa dibonceng kyuhyun naik motornya. Karena Miyoung mengancam tidak mau ikut jika tidak dibonceng sama yesung oppa. Tapi mengapa aku deg-degan saat harus dibonceng kyuhyun?. Huh aku tak mau tahu apa maksudnya. Akhirnya kami sampai di taman hiburan yang cukup ramai hari ini. Yah, wajar saja karena ini hari minggu. Aku segera menuju arena roller coster, permainan kesukaanku. MiYoung dan yesung oppa tidak mau ikut karena takut ketinggian. Akhirnya aku harus bersama kyuhyun yang sama bersemangatnya denganku. Aku mencoba semua wahana yang memancing adrenalin di taman itu.
Huh, tak terasa sudah jam 12.30. berarti sudah 3 setengah jam kami bermain. Sekarang waktunya makan siang dan aku pun sudah lelah. Aku melihat kyuhyun yang berdiri di sampingku sepertinya ia juga mulai lelah dan lapar. Dia menarik tanganku menuju sebuah kursi di bawah pohon yang sepertinya teduh. Matahari memang mulai menyengat siang itu. “aduh,,, panas sekali siang ini. Mereka mana ya?” kataku sambil melirik penjual es krim di dekat situ. “kamu mau eskrim?” tanya kyuhyun padaku. “ haah? Enggak koq aku Cuma lap…” belum selesai kata-kataku, kyuhyun sudah menarik tanganku yang membuat aku tak bisa menyelesaikan kalimatku. Aku dan kyuhyun kini sudah ada di sebuah restaurant dekat taman hiburan itu. Huh, untung saja di dalam sini ada pendingin ruangan sehingga sedikit mendinginkan tubuhku yang kepanasan. Kami segera memesan makanan. Aku teringat pada yesung oppa dan segera menghubunginya. “Yoboseo! Oppa, kau dimana?” kataku saat telepon di seberang sana diangkat. “Aku di restoran.” “restoran apa? Dimana?” “sudah jangan khawatir. Kalian pulang saja duluan. Aku mau nonton film di bioskop.” “kau dimana? Apa kau bersama MiYoung?” “aku di restoran di daerah apgujung. Aku memang bersama MiYoung disini. Tadi kami duluan, karena kalian sangat lama. Dan mungkin kami akan pulang agak sore. Karena film akan mulai jam 14.00. sudah ya, aku mau makan.” Tiba-tiba oppaku menutup telponnya. “dimana mereka?” tanya kyuhyun yang sudah mulai makan. “di Apgujung.” Dan aku pun juga ikut memuaskan perutuku yang dari tadi meminta untuk di isi.
Esoknya, disekolah aku bertemu dengan Miyoung yang hari ini tampak berbeda. Sepertinya hari ini dia sangat senang. Wajahnya berseri-seri. “ada apa? Koq kayaknya seneng banget seeeh?” tanyaku pada miyoung yang sepertinya tak mendengarkan. “kamu nggak akan percaya. Kemarin yesung oppa nembak aku.” “haah? Nembak? Koq kamu masih hidup?” “hahaha, bukan dalam arti sebenarnya. Tapi nembak mengatakan cinta. Mengerti? Dan aku terima dia.” mendengar itu ada rasa kaget di benakku. Sebenarnya aku juga sedikit cemburu. Tapi biarlah asalkan mereka berdua bahagia. “oh ya, bagaimana kabar kyuhyun?” tanya miyoung yang membuat lamuanku buyar. “kenapa tanya aku?” kataku dengan nada sebal. “hahaha,,, kayaknya kamu sensitive banget sih setiap dengar nama itu.” Pertanyaan yang sangat nggak penting. “aku benci sama orang itu.” “bohong. Aku yakin pasti kamu suka sama dia.” “MUSTAHIL!” teriakku di telinganya dan langsung beranjak pergi.
Entah mengapa pagi ini aku sedang tidak mood jalan kaki. Akhirnya aku memutuskan untuk naik bus. Meski sekolah dan rumahku hanya berjarak beberapa ratus meter. Aku jalan menuju gerbang sekolah dari halte bus kota dekat sekolahku. Tiba- tiba ada sekumpulan orang berkumpul di tempat parkir, mereka seperti mengerubungi sesuatu. Aku mendekat untuk melihat apa yang orang-orang itu lihat. Seorang cowok duduk terkapar. Kakinya berdarah dan ia seperti mengerang kesakitan. Aku mengenal cowok itu, dialah sainganku Kyu Hyun. Aku berjalan mendekati Kyu Hyun dan bertanya “kamu kenapa?” tanya ku seolah tak peduli. “Tadi saat berangkat ke sekolah ada seorang ahjussi yang menyerempetku dengan mobilnya.” Kata Kyu Hyun sambil menahan sakit.
Aku melihat kakinya sebentar. Tak ada luka parah di situ hanya beberapa goresan yang berdarah. Lalu aku mengeluarkan kotak p3k dari tasku. Setiap hari aku memang membawa kotak p3k untuk berjaga-jaga. Aku segera membersihkan lukanya dan memerbannya dengan perban bersih. Setelah itu aku membantunya berdiri dan mendudukannya di atas kursi di halte bus itu. Kyu Hyun menatapku heran. Mungkin ia berpikir mengapa aku menolongnya. Yah, meskipun aku membencinya tapi sebagai teman sekelas aku kasihan padanya.
Aku berjalan memapahnya menuju ke klinik sekolah. Dia sangat berat tapi karena saat itu masih pagi dan hanya sedikit orang di sekolah dan tak ada yang memperhatikan kami untuk menawari bantuan. Kyu Hyun terus meringis. Sampai di klinik sekolah, aku membaringkannya di tempat tidur yang berada di tengah ruangan itu.
“gomaweo-yo!.” Kata Kyu Hyun padaku. Kurasa baru pertama kali ini dia berterimakasih padaku.
“chonmaneyo, aku pergi dulu ya ke kantor. Aku mau manggil dokter klinik.”
“tunggu! Sekali lagi, gomaweo-yo! Kamu baik sekali padaku. Padahal aku sering sekali menyusahkanmu”
“nggak apa-apa kok aku Cuma mau berteman sama kamu.” Jawabku tanpa melihat wajahnya. Entah mengapa berdua di ruang klinik yang sempit ini membuatku deg-degan. Perasaan apa ini seperti ada yang berbeda di hatiku. Jantungku semakin deg-degan saat tak sengaja mataku berpapasan dengan matanya. “ehm, aku kantor dulu,ya.” Kyuhyun tak menghiraukan kata-kataku. Dia hanya menunduk seakan sedang berpikir. Saat hendak berjalan keluar, kyuhyun menarik tanganku dan memelukku. Saat itu aku sangat kaget. Jantungku berdegup sangat kencang. Aku sangat ingin membalas pelukannya, tapi aku malu. “Tadi kau bilang, kau ingin menjadi temanku.” Kata kyuhyun sambil melepas pelukannya. “i… iya, memangnya kenapa?” kataku sedikit gugup. “bisakah lebih dari teman?” kata-kata kyuhyun itu membuatku kaget. “maksudmu apa?”. Kyuhyun menatapku dengan kedua bola mata hitamnya. “saranghaeyo tanhee. Maukah kau menjadi kekasihku?” aku diam, tidak tahu apa yang harus kulakukan.
Tiba-tiba kata-kata MiYoung terngiang di telingaku. Kata-kata bahwa aku suka pada kyuhyun. Apakah perasaan ini benar?. Apakah aku benar-benar suka pada kyuhyun?.semua ini membuat kepalaku pusing. Aku terduduk, seluruh tubuhku terasa lemas. Aku tak tau bagaimana perasaanku pada kyuhyun. Kyuhyun turun dari tempat tidur klinik itu dan menghampiriku. Dia memelukku sekali lagi dan berbisik di telingaku. “tolong jawab yang sejujurnya! Apakah kau juga mencintaiku? Kumohon katakan padaku.” “aku tidak tahu. Aku tak mengerti.” Entah mengapa air mataku berjatuhan. Aku menangis di pelukan kyuhyun. Kyuhyun melepas pelukannya. Dia menatap mataku. “tolong tatap mataku!” kata kyuhyunsambil memegang pundakku “jawab yang sejujurnya! Apakah kau mau menjadi kekasihku?” aku melihat matanya. Jantungku berdegup lebih kencang. Apakah aku benar-benar menyukai orang ini? “tanhee jawab aku! Apakah kau mau menjadi kekasihku?” “apakah aku harus menjawab itu sekarang?” “ku harap begitu. Tapi, kalau kau belum siap. Tidak apa-apa.”
Untuk beberapa saat, aku dan kyuhyun diam. Tak ada kata-kata diantara kami. Aku pun memulai tuk bicara. “apa aku salah, bila menyukai orang yang ada di depanku? Dan menerima permintaannya untuk menjadi pacarnya?” kata-kata itu entah mengapa seakan keluar sendiri dari mulutku. Kyuhyun kaget mendengar kata-kata itu. “apakah itu artinya…. kau menerimaku?” kata kyuhyun sambil memandangku heran. “ku rasa begitu.” Aku tersenyum padanya. Hari ini kami resmi berpacaran.
Hari Minggu memang waktu yang pas untuk berkencan. Apa lagi bila cuaca cerah seperti sekarang ini. Pagi ini aku janjian dengan kyuhyun pergi ke taman hiburan. Tentu saja aku juga pergi bersam teman-teman yang lain. Tentunya dengan pacar masing-masing. Sungguh hari yang menyenangkan.
The End ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Komentar
Posting Komentar